• Selamat menjalankan ibadah puasa

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • Sebarkan senyum dan sapa selalu di setiap kesempatan

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • Jangan lupa juga rawat toleransi atas keberagaman

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • Insya Allah berkah

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • Untuk menggapai yang fitri (suci) di hari yang fitri

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Showing posts with label Celetukan. Show all posts
Showing posts with label Celetukan. Show all posts

Thursday 9 June 2016

Info Lomba Gratis!


Inspirasi Kita.com - Isilah waktumu dengan yang bermanfaat. Oh, kenapa tidak. Bagi kamu yang galau bulan Puasa tidak punya banyak uang, mana Lebaran semakin melambai-lambai lagi. Kaos udah pada kusut semua tuh, apalagi yang jomblo yang sok sibuk, atau yang punya pasangan tapi bingung mau apel pakai uang siapa. Oh, jangan panik. Duduk dulu. Hirup napas pelan-pelan. Itu coba arahkan matamu ke depan baik-baik, jika kamu di tepi jalan raya dan kamu melihat aspal, atau orang lewat. Selamat berarti Anda masih normal. Udah gitu doang. 

Ikutilah,
Lomba gratiss!!

Lomba Nggoleki salahe koncone, dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dan Lebaran.
Persyaratan:
1. Punya teman
2. Jomblo atau punya pacar tidak masalah
3. Sehat akal dan pikiran,
4. Agama bebas

5. Suku dan etnis, semuanya bisa ikut
6.Umur tidak masalah
7. Ditulis dalam bentuk artikel, opini, esai dll.
8. Dikirim lewat inbok boleh atau email dalam bentuk Ms. Word.

9. Format kertas A4, margin normal, text TNR, spasi 1,5, pakai Justify
10. Dalam lampiran diisi biodata peserta, sertakan pula nomor HP, jangan lupa juga lampirkan foto selfi   yang nge-Hits.
11. Pengalaman juara maido diutamakan. Dibuktikan dengan scan sertifikat .

12. Sertifikat peserta lomba dari lari dari kenyataan juga boleh.


Sumber Gambar: https://humorterkini.files.wordpress.com

12. Deadline 31 Ramadhan 1437 H.


Jangan lupa, tag minimal 50 teman facebookmu dan kirim ke 30 kontak dalam nomor HP-mu.

Juara akan mendapat bogem ndase dari malaikat. Sekian dan terimakasih. Silakan dicopas dan disebarluaskan. Agar teman-teman Anda mendaftar. 
Share:

Tuesday 7 June 2016

Surat Cinta untukmu Cinta, Aku Mencintaimu dalam Cinta


An, aku wanita tak mungkin memulai.

Inspirasi Kita.com Surat Cinta untukmu Cinta, Aku mencintaimu dalam Cinta - Aku akan menceritakan kegundahan ini pada daun yang melambai karena diterpa angin atau gelap malam yang kian pekat. Ya, ini hanya ocehan nuraniku belaka. Dan untuk menegaskan aku nggak munafik. ya kata para ustadz di televisi kan Ramadhan, bulan yang baik untuk merenung dan instropeksi diri. Apalagi mengutarakan kejujuran. Ya jujur aku sebel lihat mukamu itu, An.

Tapi aku ingin menulis surat cinta untukmu cinta, karena aku mencintaimu dalam cinta.

Belum lenyap dalam memoriku. Ketika kita berjumpa lima tahun yang lalu. Dan kau penasaran menguntit apapun semua tentangku dari orang-orang terdekatku. Ah, aku juga masih ingat saat kau dengan kepolosanmu waktu itu menawarkan bantuan demi menyenangkaku memeroleh komik Conan serial terbaru. Ya, aku jelas paham, kau akan bekerja sungguh-sungguh layaknya suami menafkahi istri. Aku serius, An.. Kenapa kau malah seperti bercanda?

Aku akan  menulis surat cinta untukmu cinta, karena aku mencintaimu dalam cinta.

Pikirmu aku lupa, kalau kau membuatku malu akan ketololanmu itu. Terlalu menggebu mencari celah mendekatiku, hingga aku jadi bahan sasaran guyonan dan olok-olok. Aku sebenarnya risih sekali. Tapi mau bagaimana lagi. Waktu itu aku  tak tertarik untuk dekat dengan seorang cowok. Kuakui dengan segala kecupuanmu itu, kau pemberani, kau nekat menerjang dinding-dinding tebal menujuku. Aku bergidik bagaimana cowok cupu nan pemalu seperti kau mendekatiku. Bila kau tahu aku mengatai sifat pemalumu itu, pasti kau akan mengelak lewat puisi-puisi dan cerita-cerita galau murahanmu itu, An. Ya, dasar orang-orang sunyi. Dan pada akhirnya pun kita jadi bahan perolokan orang-orag. Kau Si Punguk dan aku bulannya. Cowok pego, mana ada pula melihat bulan kok di awal-awal bulan Ramadhan. Mau pinjem teropongnya kemenag?

www.liputan6.com

Mengapa kau tak kunjung sadar, setiap kau berkirim SMS hanya aku balas dengan dua atau tiga patah kata saja. Apa yang ada dalam otakmu, harusnya kau sadar kau tak pantas untukku. Ya, mengapa tidak. Kehadiranmu hanya merusak nuansa romantika antara aku dan seorang laki-laki (seniorku) dan tentu ia sangat amat jauh lebih tampan darimu, lebih pandai dari otakmu dan tentunya sikapnya lebih manis darimu. Oh, kau memang bebal, An. Makan apa kau, hingga membaca hal seperti itu aja tak becus. Entah, otakmu itu sudah memar atau gimana. Sumpah,

 Setelah seniorku itu lulus, kau masih mencari gara-gara denganku. Tak adakah kaca di rumahmu, aku gadis manis, cantik cukup pandai. Sedang kau? Kau tak boleh mendekatiku. Jangankan mendekat memandangku itu adalah dosa. MUI saja berfatwa bahwa jilbab dan makanan harus ada label syar'i. Lha itu mukamu, jangankan syar'i, dipandang aja bikin mules, An.

Tapi aku ingin menulis surat cinta untukmu cinta, karena aku mencintaimu dalam cinta.

Hey, kau benar-benar sudah gila, An. Buat apa coba kau berkirim surat kepadaku ketika itu, basa-basi tanya kabar dan diriku. Tidak penting!! Aku sengaja tak membalasnya. Ah, buat apa coba. Lha dalah, setelah itu makin parah lagi, kau kirim  puisi hingga berkali-kali . Ediaan pancen kamu itu, An. Sudah wheng otakmu. Tapi lumayan juga itu sih puisimu hehe. Sampai hari ini belum kubuang sih. Eh itu bukan berarti dulu aku mau melirikmu ya. Najis!!

Kadang (waktu itu) aku juga melas e sama kamu. Sudah beberapa tahun kau semangat mendekatiku meski sudah aku pasang jarak, kayak jalan pantura, antara lajur kiri dan kanan sudah dikasih trotoar pemisah. Cukup salut si dengan perjuanganmu. Tapi maaf, sejak seniorku lulus itu aku sudah ada laki-laki yang pas untukku. Dan tentunya tampan, pandai dan manis. Iya tidak seperti kamu, hitam kriting dan gemuk. Sudah kubilang sejak dulu jangan ngarep deh. Meskipun aku juga tak pernah menkjadi kekasihnya.Tapi aku menyukainya. Kamu sih, super pekok, Hufft. Aku sangsi dengan caramu mendekatiku. kayak sales kompor. Menggebu-gebu.

Aku akan menulis surat cinta untukmu cinta, karena aku mencintaimu dalam cinta.

www.vebma.com

Sekarang, sejak pertemuan bebarapa minggu yang lalu itu. Aku mulai sedikit sadar. Iya, sadar ternyata kau tak seburuk yang dituduhkan perasaanku dulu. Setelah bertahun-tahun tak melihatmu banyak perbedaan yang membuatmu anggun, An. Kau sekarang tambah langsing,t atapanmu pun cukup manis. Walau pun rambutmu tetap kriting bahkan kulitmu lebih hitam. Tapi jujur, An. Beberapa hari ini  hati berdesir bila mengingatnya, aku masih mengingat tatapanmu itu. Aku juga mulai terhibur ketika di sampingmu. Ingat yee jangan ke Ge eR an. Ya, kali ini kau tampak lebih manis, pun karena juga karena laki-laki yang dulu dekat denganku itu sudah memacari orang lain sih. Aku kecewa banget waktu itu. Sudah dua kali aku tertipu. Kembali ke kau, An. Mungkin sekarang kau nampak manis, karena mereka-mereka itu sudah menaruh racun di hati ini. Bejijat,  Hufft.

An, aku wanita tak mungkin untuk memulai. Jika dulu adalah perasaan monyet. Aku rasa, kali ini monyet itu telah berkembang menjadi gorilla. Sekarang, terserah kau. Kau mau masuk ke dalam celah yang coba kau buat lima tahun yang lalu itu atau tidak. Itu pilihanmu. Entah, cepatlah merasuk ke sini sebelum lubang kecil itu benar-benar tertutup. Bila kau benar-benar serius pada salah satu suratmu dulu itu, ada kalimatmu yang jika ku tak salah ingat "Cintaku kepadamu bagai lumpur-lumpur yang kulemparkan ke tembok. Meskipun lumpur tak akan mampu merobohkannya, setidaknya dia membekas."  Dan sekarang kau tahu? Lumpur-lumpur cintamu itu benar-benar membekas di hati ini. Cepatlah atau tidak sama sekali. Aku merindukanmu.

An, aku wanita tak mungkin memulai

Renunganku, 2 Romadhon 1437 H.

Jane,


Sumber gambar sampul: lifestyle.kompas.com
Share:

Saturday 4 June 2016

Cerita Kita Sama atau Kita Sama, kan?

Inspirasi Kita.com - Selepas solat dhuhur di Masjid kampus, karena kupikir larangan untuk tak tidur di masjid kampus ialah perintah. Maka aku baringkan saja tubuh dengan kaki menjulur ke kiblat, tepat di tepian kiri masjid, lalu kupejamkan mata.

Suara berisik kelompok njagong sebelah, memabangunkan dan menyadarkanku kalau sudah sejam lebih aku terlelap. Mataku yang masih riyep-riyep langsung terang seketika, begitu melihat seseorang, yang tentu bukan gadis cantik nan berparas manis. Tentu bukan Natasha Wilona. Melainkan sesosok laki-laki kurus, berpakaian baju muslim sederhana. Kubayangkan jika dia ini malaikat yang akan memberi wahyu kepadaku , dan menyuruh aneh-aneh, semisal bulan Ramadhan tiga kali mungkin setahun. Dan ternyata bukan, memang ia seseorang manusia sungguhan

Sumber Gambar: https://pbs.twimg.com


Yang paling kuingat adalah bagaimana ia membuka percakapan dengan manis.

"Habis istirahat ya, Mas. Saya juga alumni kampus ini,"ujarnya tanpa ragu.

Aku hanya manggut-manggut mendengarnya. Secepat kilat, ia langsung meneruskan pembicaraannya.

"Di Jogja ini di segala penjuru tempat ramai semua ya, Mas. Termasuk ruang sunyi pun tak ada,  barang sejengkal,"

Sambil mesem, aku tanggapi pernyataan pria yang memperkenalkan dirinya, bahwa namanya Gio, tiga huruf. Seperti namaku Aan, yang aku mafhumkan kepadanya dengan ringan.

"Wah, ini kan Jogja, Mas. Dan ia kota, tempatnya keramaian,"jawabku sekenanya

Aku sendiri agak geli saat ia berbicara ke ranah rahasia perusahaan. Ya kalau istilah kau sensitif lah. Dan kukira libidonya sangat konsen kalau bicara  dunia konsep yang pastinya, indah nan melangit.
Dan ternyata, ...baca sampai tuntaslah,

Batinku,
"Mungkin ini Mario Teguh kiriman Tuhan sore ini, Haha otak saya mulai kegeser"

Ah, lagi -lagi ia mulai lagi. Menyinggung urusan perusahaan.  Belajar akademik yang tentu bagi anak semester dua,"ceritanya tadi di awal dia nanya aku semester berapa gitu"- sedang giat-giatnya belajar, masuk kuliah, dan belajar  bersenyawa dengan lingkungan. Entahlah, mendengarkan yang ini aku hanya mesem  nyengir kuda.

Karena itu, kau yang baca ini, mungkin yang merasakan..

Aku masih manggut-manggut mendengarkan kata-katanya. Ia melanjutkan lagi, kusebut saja tiap ucapanya itu "kata sejuk". Setelah ia menjawab pertanyaanku, ternyata ia alumnus jurusan Matematika Fakultas Saintek UIN Suka. Ngomongya ia habis dari UII sekalian sholat di UIN sini, sekaligus nostalgia katanya. Aku kira tak perlu tanyakan panjang lebar mengapa ia Sholat dan ingin bernostalgia.

Hehe santai disit go Bro, iki ceritane tak lanjutno maneh.

"Mungkin usia kita tak terpaut jauh, namun kau kan harus menaiki tangga demi tangga yang telah kulalui,"

Entah berguru darimana Mas ini mulai pandai mengarang cerita. Kan kalau aku wajar, karena  suka ngarang cerpen, meski pun cerpen-cerpenan yo. Sudah jelas-jelas ia tahu aku semester dua dan dia lulus tahun 2015 kemarin bulan Agustus dan kini telah berkarir di BMT daerahnya sana Wonosobo. Eh,lha kok diulangi lagi.

"Kata sejuk" ia lantunkan lagi,
"Jadi masalah demi masalah, sudah pasti ada. Tanggungan dan beban hidup akan senantiasa menari-nari membelai tiap jengkal usiamu. Mungkin semester dua, akan berbeda lagi masalahnya dengan semester tua. Pikiran serba mendidih karena skripsi dan mikir mau ngapain setelah wisuda,,"ia sedikit tekan napasnya agar bagian ini aku amati baik-baik.

Sebenarnya pun aku mau menyangkal, tapi karena tak enak aku diamkan saja. Ia melanjutkan "kata sejuknya".

"Sudah jelaskan! Masalah itu akan ada selama kau hidup, cuma bagaimana kau menjalani dan menikmatinya. Bukankah dengan masalah kau akan terdidik dan lebih dewasa,"kali ini ia lebih santai irama pengucapannya.

Ia diam, aku diam. Suasana sedari tadi memang ter-setting sejuk, karena kata-katanya sejuk.

Aku mencoba mengganggu statemen-statemen sejuknya dengan isu-isu yang kupaksakan. Pun mencoba mengatur jalur pembicaraan yang lain,

Batinku,
 "eh wes madang durung? Ayo tak melu aku tok Burjo nek mbok bayari, hahaha".

Aku terangkan ke dia bila senyatanya dulu, aku ingin masuk ke kampus untuk jurusan komputer atau biologi. Aku ungkapkan saja cerita hingga aku nyasar dan salah masuk jurusan ke UIN Sunan Kalijaga ini dengan harapan setidaknya kita sama-sama menyukai eksak dan akhirnya ia mau berpanjang lebar dengan eksak. Kan bisa nyambung pikirku,

Hadeh, aku mesem lagi, kali ini mesem sedikit asem. K-a-k-e-a-n--ya. Karena ia justru malah menyemai pembicaraan tentang kesalahanku masuk jurusan di kampus.

Batinku,
"Kulhu ae, Lek"


twitter.com

Ia melanjutkan ungkapannnya tadi.
"Pikirkanlah lurus-lurus, dalam kehidupan ini hanya ada dua pilihan. Kau mau pilih yang mana, terserah asal bersiaplah akan konsekuensinya. Aku tegaskan, kau itu masuk tarbiyah bukanlah kesalahan. Buat apa dibuat jurusan dan prodi di kampus kalau memang tak bermanfaat. Hanya saja 'kekurang nyamananmu semata'. Tergantung saja kau menjalaninya. Mungkin saja ini jalan Tuhan yang tak sampai kau duga, bisa saja kebaikanmu di sana,"

Jlebbbb,  Aku berpikir jika memang ini berkah menjelang bulan Ramadhan. Entahlah, jarang-jarang  dapat siraman "kata sejuk".

Tanpa aku komentari, pria yang menyatakan berharap aku dan dia dipertemukan kembali, dan mendoakanku tambah berilmu dan kebaikan, lalu melanjutkan 'kata sejuknya'.

"Bahkan, ini sangat mungkin mengantarkanmu kepada seorang wanita yang mungkin saja sanggup memikat hatimu. Lhoh, bukankah bila begini kondisinya setelah sarjana kelak kau hanya akan menjadi buronan mertua. Oh betapa indahnya hidup ini,"ujarnya pakai masang wajah berapi-api.

"Oh indahnya hidup ini,"ulangnya menggodaku

Tanpa pikir panjang lidahku gatel dan berucap,
"Duh baper inyonge, Mas"

Kulanjutkan dalam batin,
"Tapi ya ndak usah ungkap-ungkap kejombloan orang gini a, Mas,. Heleh mentang-mentang sudah melewati sesi-sesi jomblonya leh. Ndase disentak cewek ae wedi kok jek arep jodoh-joddohan" gerutuku

Aku sedikit ragu statemennya, kalau-kalau orang yang masuk jurusan namun tak se-keinginan, bukanlah salah jurusan namanya. Melainkan, kurang nyaman saja. Hal lain yang aku garis bawahi adalah sebuah kenyamanan. Ya, k e n y a m a n a n. Dan kaitannya dengan kebahagian hidup. AhSu dahlah,

Eh, aku malah inget statemen yang dalam film Ngenest. Bukankah "satu hari yang kau lakukan sekarang, merupakan satu hari yang kau pinjam di masa depan".

Ah, persetan apa kata film. Ini tadi kan kisah bagaimana tentang "kata sejuk" dari seorang pemuda  yang sewaktu mahasiswanya pun masih mau mengaji, tepatnya di pondok daerah Krapyak, Bantul, Jogja yang kemudian  mengatakan,

"Ya, yang kau lalui dan aku lalui sebenarnya tahapannya hampir sama cuma konteksnya aja yang beda. Kalau ibarat tangga kau daki satu-persatu. Atau pun jika kau pembuat tangga, buatlah tangga-pertangga yang kuat dan kokoh, agar kelak tangga yang bawah tak roboh saat kau naiki tangga yang atasnya,"

Aku pun melongo mendengarkan statemen-nya yang satu ini. Entah apa maksudnya, Njlimet Bro. Barangkali engkau yang baca tulisan ini tahu, bahkan lebih memahami. Aku sangat yakin,

Sebelum pamit dan minta diri, ia bertanya kepadaku.
"Kedua orang tuamu masih hidup bukan?"

Aku mengangguk

"Jika begitu bersyukurlah, sudah berapa lama kau tak bersyukur, ayolah rasakan kehangatan bercengkrama dengan keluarga, dan selamat berjuang,"

Kali ini aku mesem, seperti yang pertama dan ke dua tadi.

Jangan katakan kalau yang ku ujar ini adalah masalah dan ceritamu? Sante wae lhoh, Makanya jangan ngantuk terus, ayo raup.

Share:

Saturday 7 May 2016

Cerita Duka di Hari Pendidikan Nasional



          


Inspirasi Kita.com - Gan, kamu pernah nonton film kanibal. Itu yang hobinya memangsa orang hehe Kira-kira itulah sikap manusia yang asli jika akal dan nuraninya sudah gelap. Memang ada banyak faktor dalam hidup, semisal budaya, politik, kesehatan, psikologis, sosial dan ekonomi. Di era yang serba sulit ini faktor ekonomi bisa menjadikan manusia memangsa manusia itu sendiri, dalam artian bertindak kejam dan sadis terhadap sesamanya bahkan membunuhnya. Ngeri banget, Gan.

Berikut akan saya kisahkan lagi, Gan. Kronologi kisah tragis di Hari Pendidikan Nasional. Saat ribuan mahasiswa berdemo tepat di kantor rektorat Universitas Gajah Mada (UGM) sedang menuntut relokasi kantin Bombin dan menuntut UKT yang tidak sesuai. Alangkah terkejutnya, sekitar pukul 17.00 petugas sekuriti menemukan mayat seorang wanita di dalam toilet wanita di kampus FMIPA UGM lantai 5.

Dia adalah Feby Kunia Nuraisyah Siregar, mahasiswa semester dua jurusan FMIPA UGM. Kejadiannya bermula ketika gadis berumur 19 tahun  pergi ke kampus pagi-pagi sekali, yaitu hari Kamis, 28 April 2016 sekitar pukul 06.00 WIB di kampus FMIPA UGM lantai 5 ruang 507. Lalu korban pergi ke kamar mandi (toilet wanita), sedangkan pelaku yang bernama R. Eko Agus Nugroho yang sedang membersihkan ruang 507 menyusulnya ke dalam kamar mandi, tanpa basi-basi dulu (mungkin perkenalan atau apa gitu, Gan) langsung mencekik leher korban hingga meninggal dunia.

Setelah korban benar-benar meninggal, pelaku membopong korban ke kamar mandi paling ujung di lantai 5. Lalu pelaku menutup kepala korban dengan kerudung setelah meletakkan mayat korban di lantai kamar mandi (toilet wanita). Entah apa yang ada di kepala pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu, tidak hanya membunuh ia juga mengambil barang korban berupa, dua HP Samsung, Powerbank dan STNK dalam tas korban serta kunci motor dari saku korban. (Kalo dihitung-hitung barang yang diambil tidak banyak-banyak amat ya, Gan)

Untuk menutupi kelakuan buruknya, pelaku mengunci korban di dalam kamar mandi. Pelaku bertemu saksi yang bernama Mirna, seorang petugas pembersih toilet. Ia berpesan kepada Mirna agar jangan membuka ujung toilet wanita dengan dalih kerannya rusak. Pelaku melanjutkan pekerjaannya sebagai cleaning service sampai pukul 08.30 WIB.

1.bp.blogspot.com

 Keesokan harinya harinya pria asal Pleret Bantul itu tetap masuk kerja seperti biasa pada pukul 04.30 WIB . Saat bertemu Mirna pelaku kembali berpesan sama agar jangan sampai toilet yang ujung. Setelah itu pelaku pergi ke Terminal Giwangan untuk mengembalikan motor yang kemarin ia taruh di Terminal Giwangan, Bantul Yogyakarta untuk dikembalikan di parkiran sebelah utara fakultas.

Sebenarnya dari pihak teman dan keluarga korban berusaha untuk menghubungi korban. Betapa terkejutnya yang mengangkat adalah seorang lelaki. Dan memang benar, pelaku membenarkan pelaku sempat menjawab SMS dari ibu korban dan telepon temn korban yang mencari.

Keterangan Sat. Reskrim Polres Sleman menyatakan pelaku mengakui tega melakukan tindakan laknat tersebut karena kepepet tak punya uang.

Demikianlah, rangakaian cerita berdasarkan sumber berita. Alangkah beratnya hidup orang-orang di sekekliling kita. Jangan terlalu sering melihat ke atas, Gan. Ntar pas nglangak kesandung batu jatuh deh hehe.


www.merdeka.com

Kisah di atas mengingatkan kita, hanya demi uang yang tak seberapa, orang tega memangsa darah sesamanya. Sedang di seberang sana ada yang lebih sadis, tidak hanya memangsa, namun menguliti, mencekik, memasung  sesama manusia secara massif untuk menuruti kebejatan nafsunya. Parahnya mereka masih duduk mengangkang di balik singgasananya sana.

Semoga kita jadi lebih mawas diri dan introspeksi diri, nggeh Gan.


Sumber gambar: indonesiana.tempo.co
Share:

Featured Post

Mitos-mitos yang Sering Kita Dengar Pas Kita Kecil Dulu Part I

Waktu kita kecil dulu kita pasti sering dengar mitos yang dikatakan oleh orang tua kepada kita. Entah mitos itu tujuannya untuk mengontro...

Visitors