• Selamat menjalankan ibadah puasa

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • Sebarkan senyum dan sapa selalu di setiap kesempatan

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • Jangan lupa juga rawat toleransi atas keberagaman

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • Insya Allah berkah

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • Untuk menggapai yang fitri (suci) di hari yang fitri

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday 4 June 2018

Mitos-mitos yang Sering Kita Dengar Pas Kita Kecil Dulu Part I


Waktu kita kecil dulu kita pasti sering dengar mitos yang dikatakan oleh orang tua kepada kita. Entah mitos itu tujuannya untuk mengontrol prilaku kita atau memberi kita pengetahuan. Yang jelas zaman dulu orang tua kita sering memperingatkan kita dengan mtos tersebut. Apa saja mitos-mitos tersebut? Mari kita simak bareng-bareng gaes,

Jari Tangan Nunjuk Kuburan

stapico.ru

Dulu kalau kita sengaja atau tidak kita nunjuk kuburan maka kita harus mengemut atau menghisap jarimu. Ini Karena jika kamu tidak menghisap atau mengemut jarimu tadi, maka penghuni kuburan akan menunjukmu juga. Mitos ini memang cukup ditakuti selain itu juga ,anak-anak jaman dahulu banyak yang mempercayai mitos ini.

Jangan Duduk di atas Bantal Nanti Udunen atau Bisulan

www.merdeka.com

Untuk mitos yang satu ini anak jaman dulu juga banyak yang mempercayai. Apabila ada yang duduk di atas bantal maka otomatis akan bisulan atau udunen. Yah, walupun nggak logis sih. Apa hubunganannya bantal dan bisulan coba? Ya, namanya juga mitos gaes. Meskipun begitu duduk di atas bantal bukanlah perbuatan yang sopan. Masak bantal yang fungsinya untuk kepala dipakai di bokong.

Baca juga:
Problem Islam masa kini
Tradisi dan hal-ha unik yang muncul ketika bulan Romadhon tiba
Benarkah Islam mengajarkan kebencian dan teror?

Warna Putih yang ada di Kuku Tangan

blog.masteragenbola.com

Lihatlah kuku tanganmu apabila ada putih-putihnya di bagian jari kanan, maka itu pertanda ada yang menyukai atau naksir kamu. Sebaliknya kalau ada putih-putinya di kuku bagian jari kiri, itu pertanda ada yang membencimu. Yah,walaupun nggak logis tapi mitos ini banyak yang percaya gaes. Apalagi anak-anak zaman dulu.

Jangan Keluar Rumah Pas Waktu Magrib, Nanti Diculik Wewe Gombel

www.pulsk.com

Mungkin di waktukecil dulu kamu pernah dengar mitos yan satu ini. Apabila kamu keluar rumah pada waktu magrib maka kamu akan diculik oleh Wewe Gombel dan makhluk astral lainnya. Mungkin ada musabab baiknya sih gaes orang tua memperingatkan anak-anaknya dengan mitos ini. Agar anak-anak tidak keluar rumah pas waktu magrib. Karena waktu magrib waktunya sholat, selain itu waktu yang kata orang hantu-hantu atau jin-jin mulai brkeluyuran (sambikolo).

Oke gaes, mungkin cukup itu dulu mitos-mitos yang serringkali kita percayai di waktu kecil dulu. Entah itu benar atau tidak akan tetapi mitos-mitos tersebut ada beberapa hikmahnya loh. Mitos-mitos tersebut seringkali berasal dari orang tua. Positif thingking aja, mungkin orang tua kita waktu itu punya maksud baik tersembunyi beserta mitos-mitos yang beredar itu. Nantikan mitos-mitos zaman kita kecil kita dulu part II di sini ya gaes.


Sumber gambar sampul: twitter.com



Share:

Saturday 26 May 2018

Problem Islam Kini


Maka itulah sebabnya diajarkan dalam perkuliahan Studi Islam, misal, metode integrasi-interkoneksi atau jaring laba-laba ala Prof. Amin Abdullah dalam maksud mendorong produksi-produksi makna atas doktrin Islam lahir dari pengkajian yang detail dan mendalam.

Bukan asal sekadar modal arti satu ayat lalu disunggi benar dan mutlak ke mana-mana, dikampanyekan sedemikian instan, sekdarnya, dan tendensiusnya. Dari model tafsir beginianlah lahir vonis penyesatan, penyalahan, dan takfir kepada orang lain. Misal, dengan sejjadar bermodal ayat "siapa yang tidak menegakkan hukum dengan hukum Allah, maka mereka tergolong kaum kafir".

Tiadanya pendekatan komprehensif pada ayat tersebut, misal melibatkan pendekatan sejarah, sosiologis, hingga psikososial dan bahkan simbolisme ataupun kritik bashasa alalangue dan parole atau penanda dan petanda umpama, menjadikan ayat tersebut berwajah hitam putih. Yang tidak hukum rajam, kafir. Yang tidak memotong tangan pencuri, kafir. Yang tidak bersikap dan bertindak keras kepada non muslim melanggar asyidda' 'alal kuffar, maka kafir.

Tradisi dan Hal-Hal Unik yang Muncul ketika Bulan Romadhon
Benarkah Islam Mengajarkan Kebencian dan Teror?
Teroris Tidak Beragama?

Dan banyak banget lagi bukti-bukti nyata di sekitar kita kini akan betapa vitalnya kebutuhan pengkajian komprehensif pada sumber-sumber utama hukum Islam, al-Qur'an dan sunnah, agar wajah Islam kita bisa bersahaja, dinamis sesuai tumbuh kembangnya realitas hidup umatnya sendiri, yang dengan postur demikianlah apa yang disebut Islam rahmatan lil 'alamin bisa sepenuhnya tegak.

www.dream.co.id

Sayangnya, karena ideal demikian masih terkalahkan oleh penguasa-penguasa panggung khutbah yang reaktif, instan, artifisial, dan tidak komprehensif berbasis kompetensi keilmuan yang ilmiah akademis, utamanya di medsos, jadilah wacana keislaman yang diserap khalayak umum dan awam Islam adalah apa-apa yang dinarasikan mereka. Orang-orang lalu tersugesti untuk waktu demi waktu menerima dan meyakini wacana stagnan, keras, kaku, dan intoleran itu sebagai wajah Islam yang benar yang sesuai al-Qur'an dan sunnah Rasul saw.

Hijrah, misal. Jelas dalam al-Qur'an ada ayat hijrah yang mendorong pada peningkatan kesalehan ubudiyah. Tapi, kesalehan sosial pun tak bisa dipisahkan.

Ekspresi hijrah di medsos kini rata-rata berkutat pada semata soal simbol-simbol lahiriah keimanan dan ketakwaan. Mulai dari jubah, jenggot, dahi menghitam, jilbab lebar, juga burqa dan niqab. Saya nyatakan agar tak salah maksud: semua simbol dan lebal lahiriah itu benar saja. Tak salah. Saya menerima dan menghormatinya. Fyi, saya pun punya cukup banyal jubah dan kerap mengenakannya.

Namun, keprihatinan dalam eksresi hijrah ialah cenderungnya sekadar berhenti pada label-label lahiriah demikian. Tidak beranjak ke jenjang rohani. Artinya, soal kostum sangatlah artifisial dan pilihan. Boleh diambil atau tidak, senyampang sudah etik dan menutup aurat sebagaimana diterakan dalam al-Qur'an. Adapun yanf jauh lebih fundamental ialah hikrah rohani, yakni (1) diri makin dekat dan dalam makna pada ibadah-ibadah spiritual, dan (2) ekspresi sosial makin baik kepada semua orang tanpa kecuali sebagai lelampah akhlakul karimah.

www.dubaitaly.com

Begitu. Mengapa sejumlah pelaku hijrah malah begitu sibuknya dengan perkara kostum sembari gemar sekali menghina orang lain yang tidak berkostum sepertinya? Bagaimana logisnya sikap-sikap nirakhlak demikian atawa asosial itu dijusfitikasi sebagai ekspresi dakwah amar makruf nahi munkar padahal prinsip ajaran dakwah dalam al-Qur'an adalah dengan cinta, nasihat yang baik, dan paling jauh adalah berargumentasi dengan argumen yang ahsan? Sama sekali tidak ada ajaran keras, kasar, menghina, menghujat, menyesatkan, apalagi mengkafirkan.

Ini problem wacana keislaman kita kini yang sangat nyata di sekitar kita, utamanya di sosmed, dan wacama itulah yang ditelan oleh sebagian besar saudara-saudara muslim kita sendiri, diyakininya sebagai kebenaran mutlak, karenanya tunggal, lalu sempurnalah ia jadi fanatikan dan kasaran. Tepat pada kondisi memprihatinkan beginilah, para akademisi, cendekiawan, dan pemuka Islam yang mumpuni haruslah mengambil peran intensif untuk menenarkan wajah Islam yang lebih sejuk.

Hanya memang ada pr besar di internal muslim pintar dan muda itu pada umumnya, yakni cenderung kendurnya kepatuhan syariat dan ritualnya, sehingga di mata awam ungkapan-ungkapannya tidaklah memukau untuk didengarkan, apalagi diikuti.

Maka saat Ramadhan begini berpuasalah, tarawihlah, iktikaflah. Ndak usah diteoriin lagi. :)

Edi Mulyono, penulis adalah CEO dari Diva Press, kafe Basa-Basi, Basa-Basi.co dan Nyontong.com


Sumber gambar sampul: www.vidio.com
Share:

Tuesday 15 May 2018

Tradisi dan Hal-hal Unik yang Muncul ketika Bulan Romadhon


Bulan Romadhon merupakan bulan yang dinanti-nanti oleh umat muslim di manapun berada. Di dalamnya seluruh umat muslim pada umumnya diwajibkan untuk berpuasa. Selain itu umat muslim juga berlomba-lomba dalam kebaikan karena di bulan ini, pahala kita akan dilipatgandakan setiap melakukan amal sholih.

Aktivitas pada bulan puasa biasanya berbeda daripada bulan-bulan non puasa. Semisal aktivitas di sekolah dikurangi seperti mengurangi jam belajar di sekolah dan masih banyak lainnya. Selain itu ada suasana dan budaya yang berbeda ketika menginjak bulan romadhon. Selamat puasa ya gaes. Jangan lupa bahagia. Dan siapin pertanyaan yang muncul waktu lebaran nanti “Kamu nikah kapan?” Hahahah. Okelah gaes daripada berpanjang lebar mending kita bahas hal apa saja sih yang biasanya kita temui di bulan Romadhon atau bulan puasa?

Bangunin Orang Sahur

hidupsimpel.com

Hal unik yang pertama saat bulan Romadhon tiba adalah adanya segerombolan anak yang beramai-ramai bangunin orang sahur. Di tempaat penulis ini disebut Tongtek atau Tongtonglek gaes.

Biasanya rombongan anak-anak ini (mungkin juga ada orang tua) berkeliling kampung sambil berteriak saaahuuur……saaaahuuuurr….saaaahuuuur…..saaahuuur. Mereka juga membawa alat musik tradisional seperti kentongan dan bedug gaes. Bahkan ada juga yang bawa gitar dan drum. Pokoknya seru-lah gaes. Ini yang membuat fajar kamu jadi hidup dan meriah.

Baca juga:
Benarkan Islam Mengajarkan Kebencian dan Teror?
Teroris Tidak Beragama?
Problem Umat Islam Indonesia

Munculnya Takjil dan Kolak

www.infobdg.com

Sesuatu yang wajib ada selama Romadhon salah satunya yaitu takjil gaes. Biasanya di masjid-masjid atau kafe-kafe banyak yang menyediakan takjil gratis. Momen ini adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak dan remaja. Meramaikan Romadhon dengan berburu takjil gratis.

Lalu hal yang tak ketingalan hadir yakni kolak gaes. Kolak menjadi hidangan yang banyak dibuat oleh kebanyakan orang. Kolak dijadikan makanan pertama pembuka puasa karena manis dan pengantar makanan-makanan setelahnya. Kolak juga termasuk hidangan favorit saat Romadhon.

Buka Bersama atau Bukber

www.kompasiana.com

Tradisi yang amat sering kita jumpai pas Romadhon atau bulan puasa yakni buka bersama gaes. Pasti di antara kalian ada yang pernah buka bersama atau bukber. Bukber adalah momen yang istimewa gaes. Karena di situ kita bisa kumpul bareng keluarga, saudara atau temen-temen gaes. Justru di sini yang terlihat menyenangkan bukan apa makananya akan tetapi momen bersama kumpul bareng. Bisa sambil cerita dan kongkow-kongkow. Karena sejak sekian lama tidak ketemu lha berkat bukber jadi ketemu, silaturahim jadi terjalin. Mari agendakan buka bersama atau buka bareng gaes.

Berburu Baju Baru saat mendekati Lebaran

old.upeks.fajar.co.id

Hehe penulis yakin di antara kalian pasti banyak yang melakukan hal ini. Beli baju baru saat mendekati lebaran merupakan hal yang sepertinya wajib bagi masyarakat Indonesia di manapun berada. Dengan demikian pasar-pasar, toko-toko baju, distro-distro dan mall-mall jadi ramai seketika, karena dipenuhi orang yang berburu baju buat lebaran. Penulis kira ini fenomena yang unik gaes. Haha. Ada pesan dari penulis nih gaes. Ada baiknya kamu yang meramaikan akhir-kahir Romadhon buat berburu baju, karena baiasanya diskonnya gedhe-gedhean, akan lebih baiknya kamu mempernbanyak ibadah, karena bulan Romadhon semakin mendekati habis.

Baiklah gaes. Mungkin cukup itu dulu serba-serbi saat Romadhon tiba. Kamu bisa menambahi sendiri tradisi unik apa yang dilakukan orang saat Romadhon. Jangan lupa banyakin ibadah ya gaes waktu Romadhon ini. Karena pahalanya dilipatgandakan.


Sumber gambar sampul: palembang.tribunnews.com



Share:

Monday 14 May 2018

Benarkah Islam Mengajarkan Kebencian dan Teror?


Saya rasa umat Islam harus berhenti berpura-pura bahwa berbagai aksi teror yang terjadi Indonesia dan banyak negara lain (seperti ISIS) tidak terkait dengan Islam.

Buat saya, sikap semacam itu salah. Buat saya, terorisme itu jelas terkait dengan Islam. Saya tidak ingin mengatakan Islam mendorong terorisme.

Tapi rasanya umat Islam harus mengakui bahwa ada banyak ayat dalam Al Quran yang kalau ditafsirkan secara sempit akan mendorong peperangan dan, bisa jadi, terorisme.

Baca juga:
Teroris Tidak Beragama?
Problem Umat Islam Indonesia
Bagi Kamu yang Pengen Cepet Kaya, Ada Baiknya Baca Tips-Tips Cepat Kaya Ini!

Saya kutip sebagian ayat-ayat Al Quran:

“Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir) dimana saja kamu jumpai mereka . . .” (QS Al-Baqarah 191)

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menetang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. . . (QS Al Mujadilah 22)

“Apabila kamu bertemu (di medan perang) dengan orang-orang kafir maka pancunglah batang leher mereka” (QS Muhammad 4)

“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, . . . Maka janganlah kamu jadikan siapapun di antara mereka sebagai orang-orang dekat, hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling , tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya,” (QS An-Nisa 89)

www.laporanpenelitian.com

Dan kalau sekarang kata ‘kafir’ di sana ditafsirkan sebagai kaum non-muslim, menjadi wajar kan kalau ada seorang muslim berpikiran sempit menganggap Allah memerintahkan dia untuk membunuh kaum non-muslim?

Mereka yang terkejut dengan betapa ayat-ayat al Quran mengandung semangat kekerasan harus sadar bahwa ajaran Islam dibawa Nabi Muhammad dalam suasana perang dan konflik fisik yang berdarah-darah. Nabi Muhammad sendiri terlibat dalam sejumlah peperangan. Karena itu dalam Al Quran, lazim ditemukan perintah membunuh. Tapi itu semua harus dibaca dalam konteks tertentu. Apa yang ditulis dalam Al Quran bukanlah perintah yang harus dipatuhi secara literal sebagai hukum yang berlaku sepanjang zaman.

Sebagai contoh, perintah membunuh orang kafir di Al Baqarah 191 itu harus dibaca dalam konteks ketika Nabi Muhammad dan para pengikutnya diperangi musuh-musuhnya. Konteksnya adalah: membunuh atau dibunuh. Dan kaum kafir di sana tidak bisa diterjemahkan begitu saja sebagai kaum non-muslim. Kaum kafir di sana adalah mereka yang memerangi Nabi Muhammad di masa ayat itu turun. Di abad-abad berikutnya, ketika muslim dan non-muslim tidak hidup dalam suasana perang, ayat itu harus ditafsirkan ulang sesuai dengan konteks ruang dan waktu.

www.telenews.pk

Yang ingin saya katakan, kalau Al Quran dibaca dengan cara sempit, bisa dipahami kalau ayat-ayat Al Quran yang luhur itu menjelma menjadi buku panduan perang dan terorisme bagi kelompok-kelompok tertentu.

Karena itu, kuncinya menurut saya adalah pendidikan Islam.

Kalau Islam terus diajarkan oleh para pemuka yang mengajarkan umat untuk begitu saja mengikuti perintah mereka, untuk begitu saja menjalankan perintah dalam Al Quran secara apa adanya tanpa pemikiran kritis, tanpa ada dialog dan diskusi, Islam memang bisa menjelma menjadi ajaran yang menakutkan.

Sebaliknya, kalau Islam diajarkan oleh pemuka yang menekankan keberagaman penafsiran, yang menekankan penggunaan alam pikir untuk memahami ayat-ayat Al Quran, yang percaya pada dialog dan diskusi, Islam bisa menjadi ajaran yang membawa kesejahteraan bagi sekalian alam.

Ade Armando, penulis adalah alumni mahasiswa jurusan komunikasi di FISIP Universitas Indonesia


Sumber gambar sampul: www.pulse.ng
Share:

Friday 11 May 2018

Teroris Tidak Beragama?


Inspirasi Kita.com - Teroris itu beragama. Yang membuat mereka melakukan terorisme adalah interpretasi atas perintah agama yang mereka yakini.

INGAT, teroris memperjuangkan apa yang mereka yakini sebagai kebenaran. Kalau tidak beragama, apa yang mereka perjuangkan sampai-sampai rela dipenjara bahkan dieksekusi mati? Semangat beragama mereka justru menyala-nyala.

Sekarang pertanyaannya, mengapa mereka merasa memperjuangkan kebenaran, menjalankan perintah Tuhan? Karena memang ada ayatnya di dalam Alquran.

"Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (Alquran Surah Al Anfal :39)

Baca juga:
Problema Umat Islam Indonesia
Bagi kamu yang Pengen Cepet Kaya, Ada Baiknya Tips Cepat Kaya Ini!
Angin Puting Beliung Menggentayangi Jogja, Serem Bener Ihh

"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman" (Alquran Surah At Taubah :14)

news.okezone.com

"Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (Alquran Surah At Taubah :123)

"Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahannam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali." (Alquran Surah At Tahrim :9)

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." (Alquran Surah At Taubah :29)

www.viva.co.id

Tapi kan, ayat itu turun sesuai konteks dan tidak bisa dipahami begitu saja? Ada penafsiran-penafsiran terhadap semua ayat, jadi tidak bisa ditelan bulat-bulat.

Tepat sekali! Itulah kenapa orang-orang yang mengambil ayat perang, ayat perintah bunuh munafik, musyrik, serta kafir, sampai ayat soal perintah berpakaian itu tanpa dipahami maksudnya disebut kaum TEKSTUAL, bukan KONTEKSTUAL. Mereka mengambil dan menerapkan dalil dari Alquran maupun hadist secara literal, harfiah, sama persis dengan yang ditulis. Kenapa? Karena mereka ingin menjaga kesucian ayat dari penafsiran manusia yang akalnya terbatas dan kotor ini. Setinggi apapun derajat manusia itu. Tidak ada yang bisa menyamai dan memahami Allah sepenuhnya. Jadi, jalankanlah saja seperti yang Allah perintahkan, jangan diubah-ubah sesuai persepsi dan hawa nafsu manusia.

Lalu bagaimana solusinya? Solusinya adalah tafsir. Karena tidak seperti skripsi atau kurikulum, kitab suci tidak bisa direvisi, tidak bisa diubah walau satu huruf pun. Oke, kita memang tidak bisa mengubah bunyi ayat-ayat bunuh, tapi kita bisa mengubah tafsirannya menjadi lebih manusiawi dan diterima oleh dunia, relevan dengan kemajuan zaman. Hal-hal inilah yang ditolak oleh kaum tekstualis.

www.reddit.com

Berarti oknum-oknum teroris kaum tekstualis itu memperburuk citra Islam. Islam kena getah kelakuan mereka.

Ya. Tentu saja.
Tapi... Jangan menggunakan standar ganda juga. Kalian mau citra Islam jadi baik, ramah, dan toleran kan? Tapi di saat yang sama, ustadz dan orang-orang yang menjalankan agama dengan lentur, moderat, damai, makrifat, jadi tarekat/sufi, membuat penafsiran yang lebih humanis terhadap dalil, kemudian mereka semua kalian cap dan kalian bully sesat, liberal, beragama setengah-setengah, bid'ah, syiah, munafikun, tidak kaffah, tidak syar'i.

Kalian memusuhi orang yang justru sedang berusaha menyelamatkan wajah Islam dari citra agama barbar dan kejam. Jadi sebeneranya kalian mau yang merepresentasikan Islam adalah kaum fundamental dan radikal seperti FPI, HTI, Ikhwanul Muslimin, bahkan teroris yang kalian sebut mujahidin pejuang agama itu?

Ya sudah. Terserah.
Berarti kalian satu kaum dengan mereka yang tidak peduli dengan apapun kecuali merasa tengah melakukan kebenaran.

Afi Nihaya Faradisa, penulis adalah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta


Sumber gambar sampul: www.liputan6.com
Share:

Sunday 6 May 2018

Problem Umat Islam Indonesia


Inspirasi Kita.com - Salah satu problem mendasar (sebagian) umat Islam di Indonesia sehingga mudah sekali digiring kesana-kemari kayak BBB: Blekok Baris Berbaris adalah mereka tidak bisa membedakan mana Islam sebagai sebuah "doktrin dan ajaran" dan mana yang merupakan produk geo-kultural masyarakat Timur Tengah.

Akibatnya, banyak sekali terjadi kesimpang-siuran dimana yang "doktrin dan ajaran" Islam fundamental-universal diabaikan, sementara yang pernik-pernik produk geo-kultural Timur Tengah malah dijadikan sebagai ajaran normatif Islam dan dibela mati-matian.

Kenapa itu bisa terjadi? Karena para penyuplai diskursus keislaman (apakah itu bernama dai, ustad, khotib, dan sejenisnya) miskin sejarah sosial dan wawasan geo-kultural Timur Tengah. Mereka hanya tahu (sedikit maupun banyak) ayat ini-itu, hadis ini-itu, qaul ulama ini-itu. Sudah itu doang.

Baca juga:
Bagi Kamu yang Pengen Cepet Kaya, Ada Baiknya Baca Tips Cepet Kaya Ini!
Angin Puting Beliung Menggentayangi Jogja, Serem Bener Ihh
Sejarah Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW dan Sejarah Pensyari'atan Sholat Lima Waktu

Karena "nol jumbo" sejarah sosial dan wawasan geo-kultural Timur Tengah, maka mereka kalau ngomong cenderung ngawur "Joko Sembung naik ojek", sama sekali tidak akurat, ilmiah, faktual, sosiologis, dan historis

islamidia.com

Pada saat yang sama, budaya masyarakat Muslim di Indonesia itu pada umumnya hanya sebatas "budaya mendengar" sehingga informasi apapun yang mereka dengar apalagi dari "ustad" langsung dimakan, dikunyah, dan ditelan, tanpa memperhatikan validitas, akurasi, dan rasionalitas informasi tersebut.

Malas membaca dan mencari informasi yang valid dan akurat itu membuat kaum Muslim gampang sekali dikibuli dan dibodohi oleh para petualang Islam, makelar agama, dai amatir, dan ustad odong-odong wudel bodong merk 212.

Pertinyiinnyi: memang bener sejumlah "ulama 212" menemui Pak Jokowi? Kalau bener, ini namanya ada "Partai Tuhan" menghadap "Partai Hantu". Jaga harga diri dan "martabat ketuhanan" dong cung, apa kata dunia entar bos.

Prof. Sumanto Al-Qurtuby, penulis adalah dosen Antropologi di King Fahd University of Potreleum & Minerals Arab Saudi


Sumber gambar: quran.masbadar.com



Share:

Thursday 26 April 2018

Bagi Kamu yang Pengen Cepet Kaya, Ada Baiknya Baca Tips-Tips Cepat Kaya ini!


Inspirasi Kita.com - Tentu tips-tips yang bakal ane bagikan kali ini tips yang masuk akal dan bisa dilakukan oleh kebanyakan orang, gan. Bukan yang aneh-aneh kayak, pesugihan, ngepet, ternak tuyul dan sebagainya. Jadi kamu yang sampai sekarang bingung mau ngapain, mau usaha kok nggak kaya-kaya, ya. Nah, ini pas banget kamu baca artikel ini.

Tentunya tidak ada yang instan di dunia ini, gan. Mie instan aja, kagak instan langsung bisa dimakan, gan. Harus direbus dulu. Kamu di sini juga perlu usaha. Akan tetapi gimana usahanya kan masih bingung. Maka, tidak ada salahnya kamu setelah baca artikel ini langsung praktekin. Berikut tips-tips cepat kaya versi Inspirasi Kita.com;

Menabung


www.cermati.com

Yaps, bagi kamu yang pengen kaya biasakanlah sisihkan uang kamu untuk menabung. Ini memang tips klasik, akan tetapi benar-benar manjur. Dan ini bisa dipraktikan oleh semua kalangan. Mulai dari pelajar, pekerja hingga pengusaha. Bila ingin cepat kaya, menabunglah

Belajar kata-kata bijak di masa kecil kita “menabung pangkal kaya.” Kata-kata tersebut memang benar adanya. Mulailah dari sekarang sekecil apapun nominal uangmu. Menabung untuk masa depan. Bila kamu masih bergaya hidup hedonis atau suka foya-foya, kurangilah mulai sekarang. Kalau dipikir-pikir buat apa sih mewah-mewahan kalau sederhana lebih bermakna. Hehe.

Baca juga:
Angin Puting Beliung Menggentayangi Jogaj, Serem Bener Iiihh
Perjalanan Isro' Mi'roj Nabi Muhammad dan Sejarah Pensyariatan Sholat Lima Waktu
Hal-hal yang Dilakukan Cowok Pas Galau, Kamu Harus Tahu

Punya Usaha Sampingan



www.sipolos.com

Tips kali ini sangat cocok untuk semua kalangan. Baik yang kerja di kantoran, pedagang, petani, hingga pelajar. Banyak macamnya usaha sampingan ini. Semisal bisnis online, punya kedai kopi, jadi reseller atau dropshiper, jualan gorengan atau bikin kedainya, jadi driver ojek online dan masih banyak lagi.

Tentunya kesemua pekerjaan atau usaha tadi tidak boleh mengganggu pekerjaan utamamu. Lakukanlah di waktu senggangmu. Serta tekuni dengan penuh kesabaran, siapa tahu ia menjadi jalan rizkimu menjadi orang kaya. Nggak tahu siapa nasib orang. Kita Cuma disuruh untuk usaha dan usaha dibarengi dengan doa. Urusan hasil bukan wilayah kita lagi.

Jadikan Hobi sebagai Penghasilan


www.dedydahlan.com

Pertanyaannya emang bisa dijadiin buat lahan pengahsilan? Ya bisa!! Bahkan sangat bisa. Biasanya hobikan cuma dijadikan rutinitas buat mengisi kekosongan waktu. Akan tetapi bagaimana kalau rutinitas buat mengisi kekosongan waktu itu jadi uang. Mungkin? Sure?

Semisal kamu yang suka sama dunia kepenulisan bih, hobi banget sama yang namanya nulis, kamu bisa memanfaatkan kesukaanmu itu untuk menghasilkan uang. Caranya? Banyak banget, kamu bisa ngirim tulisan di koran, portal online yang berbayar, penulis bayaran, hingga menjadi blogger. Begitupun kamu yang hobi mengambar atau melukis, kamu bisa menerima orderan atau gambaran kamu bisa kamu jual. Lalu kamu yang suka dunia seni, misalnya gitar kamu bisa buat video tentang bermusik kemudian kamu upload di you tube, bisa juga kamu gabung komunitas music professional. Tentunya masih banyak lagi peluang hobi untuk mengahsilkan pundi-pundi rupiah tergantung kreativitas kamu.

Oke mungkin cuku itu dulu gan. Semoga bermanfaat. Yang terpenting yakin dan optimis.


Sumber gambar sampul: www.riau24.com

Share:

Featured Post

Mitos-mitos yang Sering Kita Dengar Pas Kita Kecil Dulu Part I

Waktu kita kecil dulu kita pasti sering dengar mitos yang dikatakan oleh orang tua kepada kita. Entah mitos itu tujuannya untuk mengontro...

Visitors